Dari segi sejarah, ibadah haji
ialah syariat yang dibawa oleh junjungan Nabi kita Muhammad
memperbaharui dan menyambung ajaran Nabi Allah Ibrahim A.S. Ibadat haji
semula diwajibkan ke atas umat Islam pada tahun ke-6 Hijrah, dengan
turunnya ayat 97 surah Ali Imran yang bermaksud :
"Dan
Allah SWT mewajibkan manusia mengerjakan ibadat haji dengan
mengunjungi Baitullah yaitu siapa yang mampu dan berkuasa sampai
kepada-Nya dan siapa yang kufur dan ingkar kewajiban haji itu, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak berhajatkan sesuatu pun daripada
sekalian makhluk".
Pada
tahun tersebut Rasulullah. bersama-sama lebih kurang 1500 orang telah
berangkat ke Makkah untuk menunaikan fardhu haji tetapi tidak dapat
mengerjakannya karena dihalangi oleh kaum Quraisy akhirnya timbul satu
perjanjian yang dinamakan perjanjian Hudaibiah.
Perjanjian
itu membuka jalan bagi perkembangan Islam di mana pada tahun
berikutnya (Tahun ke-7 Hijrah), Rasulullah telah mengerjakan Umrah
bersama-sama 2000 orang umat Islam. Pada tahun ke-9 Hijrah barulah
ibadat Haji dapat dikerjakan di mana Rasulullah. mengarahkan Saidina
Abu Bakar Al-Siddiq mengetuai 300 orang umat Islam mengerjakan haji.
RASULULLAH MENUNAIKAN HAJI
Nabi
Muhammad menunaikan fardhu haji sekali saja semasa hayatnya. Haji itu
dinamakan "Hijjatul Wada'/ Hijjatul Balagh/ Hijjatul Islam atau
Hijjatuttamam Wal Kamal karena selepas haji itu tidak berapa lama
kemudian beliau pun wafat. Beliau berangkat ke Madinatul Munawwarah
pada hari Sabtu, 25 Zulkaedah tahun 10 Hijrah bersama isteri dan
sahabat-sahabatnya sekitar lebih dari 90.000 orang.
Beliau
telah menyempurnakan syarat-syarat sunat Ihram, memakai ihram dan
berniat ihram di Zulhulaifah, sekarang dikenali dengan nama Bir Ali, 10
km daripada Madinah dan beliau sampai di Makkah pada 04 Zulhijjah
setelah menempuh 9 hari perjalanan. Beliau berangkat ke Mina pada
tanggal 08 Zulhijjah dan bermalam di situ.
Kemudian
ke Arafah untuk berwukuf pada 09 Zulhijjah yang jatuhnya pada hari
Jumat. Rasulullah telah menyempurnakan semua rukun dan wajib haji hingga
tanggal 13 Zulhijjah. Dan pada tanggal 14 Zulhijjah, Rasulullah telah
berangkat meninggalkan Makkah Al-Mukarramah kembali ke Madinah
Al-Munawwarah.
PERISTIWA SEMASA HIJJATUL WADA'
Di
masa wukuf terdapat beberapa peristiwa penting yang dijadikan pegangan
dan panduan umat Islam, di antara ialah seperti berikut :
1. Rasulullah
minum susu di atas unta supaya dilihat oleh orang ramai bahawa hari
itu bukan hari puasa atau tidak sunat berpuasa pada hari wukuf.
2. Seorang
Sahabat jatuh dari binatang tunganggannya lalu meninggal, Rasulullah.
menyuruh supaya mayatnya dikafankan dengan 2 kain ihram dan tidak
dibenarkan kepalanya ditutup atau diwangikan jasad dan kafannya. Sabda
Baginda pada ketika itu bahawa " Sahabat itu akan dibangkitkan pada hari
kiamat di dalam keadaan berihram dan bertalbiah".
3. Rasulullah.
menjawab soalan seorang ahli Najdi yang bertanyakan " Apakah itu Haji
?". Sabdanya yang bermaksud " Haji itu berhenti di Arafah". Siapa tiba
di Arafah sebelum naik fajar 10 Zulhijjah maka ia telah melaksanakan
haji.
4. Turunnya ayat suci Al-Quranul Karim surah Al-Maidah yang bermaksud :
"Pada
hari ini aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu dan aku telah
cukupkan nikmatku ke atas kamu dan aku telah redha Islam itu menjadi
agama untuk kami"
Pengertian Haji
Ibadah haji adalah
ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau kuasa
untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan,
perizinan dan lain-lain sebagainya. Pergi haji adalah ibadah yang
masuk dalam rukun islam yakni rukun islam ke lima yang dilakukan
minimal sekali seumur hidup.B. Syarat Sah Haji
1. Agama Islam
2. Dewasa / baligh (bukan mumayyis)
3. Tidak gila / waras
4. Bukan budak (merdeka)
C. Persyaratan Muslim yang Wajib Haji
1. Beragama Islam (Bukan orang kafir/murtad)
2. Baligh / dewasa
3. Waras / berakal
4. Merdeka (bukan budak)
5. Mampu melaksanakan ibadah haji
Syarat "Mampu" dalam Ibadah Haji
1. Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh, mengalami sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya. Sebaiknya haji dilaksanakan ketika masih muda belia, sehat dan gesit sehingga mudah dalam menjalankan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur.
2. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji (onh) pulang pergi serta punya bekal selama menjalankan ibadah haji. Jangan sampai terlunta-lunta di Arab Saudi karena tidak punya uang lagi. Jika punya tanggungan keluarga pun harus tetap diberi nafkah selama berhaji.
3. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan harta yang ditinggalkan selama berhaji. Bagi wanita harus didampingi oleh suami atau muhrim laki-laki dewasa yang dapat dipercaya.
D. Rukun Haji
Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam berhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan, maka dinyatakan gagal haji alias tidak sah, harus mengulang di kesempatan berikutnya.
1. Ihram
2. Wukuf
3. Thawaf
4. Sa'i
5. Tahallul
Daripada
sejarah dan peristiwa ringkas itu terlihat betapa Rasulullah telah
menyempurnakan haji dengan pengorbanan Beliau bersama sahabat-sahabat
yang berjalan dari Madinah Al-Munawwarah ke Makkah Al-Mukarramah selama
9 hari dibandingkan sekarang kalau kita menaiki kapal terbang yang
sudah sampai ke Tanah Suci kurang dari 11 jam. Ini hal yang perlu kita
direnungkan apabila kita menghadapi sebarang kesusahan di tanah Suci
kelak.
Selama
ini bagi orang awam hanya dikenal naik Haji, saya sendiri baru tahu
kalau ada beberapa cara untuk berhaji setelah saya ikut manasik Haji.
Ada 3 macam haji, yang tata cara pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Haji Tammatu'
Haji
tammatu' ialah melakukan umrah terlebih dahulu pada musim haji,
kemudian melaksanakan ibadah haji, kemudian melaksanakan ibadah haji.
Bila mengambil cara ini, maka yang bersangkutan diwajibkan membayar dam
nusuk (berupa menyembelih seekor kambing, kalau tidak mampu berpuasa
10 hari, yaitu 3 hari di Makkah atau Mina dan 7 hari di Tanah Air),
apabila puasa 3 hari di tidak dapat dilaksanakan karena sesuatu hal,
maka harus diqadha sesampainya di kampung halaman dengan ketentuan
puasa yang tiga hari dengan yang tujuh hari dipisahkan 4 hari.
2. Haji Ifrad
Yang
di maksud haji ifrad ialah haji saja. Adapun bagi yang akan umrah
wajib atau sunnah, maka setelah menyelesaikan hajinya, dapat
melaksanakan umrah dengan miqat dari Tan'im, Ji'ranah atau daerah tanah
halal lainnya. Cara ini tidak dikenakan dam.
3. Haji Qiran
Haji
qiran ialah mengerjakan haji dan umrah dalam satu niat dan satu
pekerjaan sekaligus. Cara ini juga wajib membayar dam nusuk.
Pelaksanaan dam sama dengan pada haji Tamattu
Untuk memahami lebih dalam lagi, kami dianjurkan mengikuti Manasik terlebih dahulu. Lakukanlah
manasik haji dengan lengkap, sebaiknya jangan membolos, walaupun anda
merasa telah membaca puluhan buku petunjuk haji. Didalam manasik
biasanya para uztad menambahkan dengan hal-hal detil, kecil yang perlu
diperhatikan namun tidak ditulis secara rinci dibuku-buku, misal
hal-hal yang membatalkan ihram.
Selain
itu didalam acara manasik anda bisa bertanya hal-hal yang anda kurang
pahami. Haji adalah ibadah yang mempunyai banyak bagian-bagian ibadah
yang masing-masing memiliki aturan detil tersendiri sehingga secara
keseluruhan aturan pelaksanaan haji cukup rumit. Dengan demikian anda
akan memiliki satu atau dua hal yang tidak bisa langsung dipahami,
tanyakanlah saat pertemuan.
sumber: http://indo-moeslim.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar