TANYA JAWAB SEPUTAR SORBAN DENGAN HABIB MUNZIR AL MUSAWA
bib apa hukum memakai sorban ?
Habib Munzir : sorban adalah sunnah Rasul saw, melarang mengamalkan
sunnah adalah hal yg berbahaya dan dosa besar, seluruh muslimin berhak
mengikuti nabinya saw, namun ucapkan dg lemah lembut jangan sampai
beliau tersinggung.
bib...ane mo nanya neh...penjelasan mengenai
dasar hukum pemakaian peci untuk muslim baik di saat shalat maupun dalam
kegiatan kesehariannya..?
Habib Munzir : banyak sekali hadits yg
menjelaskan tentang sunnahnya peci/tutup kepala, dan memang itu
kebiasaan Rasul saw dan para sahabat radhiyallahu'anum
diantaranya : Ibn Umar ra jika berwudhu ia mengangkat pecinya dan membasahi rambutnya (Sunanul Kubra oleh Imam Albaihaqi)
dari Said bin Abdillah bin Dhirar ra berkata : Aku melihat anas bin
Malik keluar dari kakus dengan peci putihnya, lalu mengusap pecinya.
(Mushannif Ibn Abdurrazzaq)
berkata Hisyam bin Urwah ra, kulihat Zubair ra melakukan tawaf dan ia memakai peci (Akhbar Makkah oleh Imam Al Faakihiy)
Khalid bin Walid ra dalam peperangan Yarmuk, lalu ia mencari cari
pecinya, dan tidak kunjung jumpa, maka peperangan berlangsung dan ia
terus mencari pecinya hingga ia menemukannya, dan peci itu sudah usang,
ia berkata : Aku hadir saat Rasul saw mencukur rambutnya, dan kutaruh
sehelai rambut beliau saw dipeci ini, dan sejak itu aku selalu menang
dalam peperangan (Ma'jamul Kabir oleh Imam Attabraniy)
Rasul saw
menceritakan kemuliaan dan tingkatan para syuhada, lalu beliau
mengangkat kepala beliau saw dan terjatuh peci beliau saw dari kepalanya
(Musnad Ahmad dan Sunan Imam Tirmidziy)
berikut hadits bahwa Rasul saw memakai imamah (sorban di kepala:
1. dari Amr bin Umayyah ra dari ayahnya berkata : Kulihat Rasulullah
saw mengusap surbannya dan kedua khuffnya (Shahih Bukhari Bab Wudhu, Al
Mash alalKhuffain).
2. dari Ibnul Mughirah ra, dari ayahnya,
bahwa Rasulullah saw mengusap kedua khuffnya, dan depan wajahnya, dan
atas surbannya (Shahih Muslim Bab Thaharah)
3. para sahabat sujud
diatas Surban dan kopyahnya dan kedua tangan mereka disembunyikan
dikain lengan bajunya (menyentuh bumi namun kedua telapak tangan mereka
beralaskan bajunya krn bumi sangat panas untuk disentuh). saat cuaca
sangat panas. (Shahih Bukhari Bab Shalat).
4. Rasulullah saw membasuh surbannya (tanpa membukanya saat wudhu) lalu mengusap kedua khuff nya (Shahih Muslim Bab Thaharah)
dan masih belasan hadits shahih meriwayatkan tentang surban ini,
mengenai hadits hadits dhoif yg mereka katakan tentang kemuliaan surban,
seandainya kesemua hadits itu tidak ada, cukuplah hadits Nabi saw :
"Barangsiapa yg tak menyukai sunnahku maka ia bukan golongangku" (Shahih
Bukhari).
apakah yang mendapat sunnah pahalanya itu yang memakai surban seperti yang habib kenakan
apakah peci songkok yamg hitam itu atau topi biasa misalnya tidak mendapat sunnahnya
Habib Munzir : memakai surban lebih afdhal, namun Rasul saw selalu memakai tutup kepala, maka peci merupakan sunnah
habibana kiranya mohon untuk mengajari kami, ana khususnya untuk memakai sorban seperti yg dipakai habibana umar bin hafidz..
ana jatuh cinta ktika habibana pakai surban yg berbuntut ehehe..
terlihat lebih ganteng, berwibawa.. keren deyhh idolaku ini.. hehehe
Habib Munzir : ALhamdulillah masih didoakan dan dicintai, menunjukkan
indahnya hati anda hingga bersangka baik pada saya, alhamdulillah..
Allah telah memberikan kesembuhan bagi saya,
saudaraku yg kucintai, semoga kita selalu bersatu dalam ruh dunia dan akhirat bersama para shalihin dan Rasul saw.
mengenai Imamah/sorban, cara yg saya gunakan dan digunakan oleh guru
mulia adalah ujung imamah diletakkan pada sisi kanan kepala jauh diatas
telinga, lalu diarahkan kedepan secara miring hingga diatas dahi, dan
diteruskan ke kepala kiri hingga mencapai bagian bawah kepala hampir
menutupi telinga kiri, lalu diteruskan ke belakang dan ditindihkan pada
kain yg sudah menutup sisi kepala bagian kanan, dengan posisi setingkat
lebih rendah dg jarak seperti lebarnya jari telunjuk, dengan posisi
tumpuk tapi sedikit lebih rendah, lalu diteruskan kedepan dan diteruskan
kearah kiri atas namun sejari lebih tinggi dari yg sudah ada, demikian
seterusnya.
panjang kain boleh 5 hasta, 7 hasta atau lebih, baiknya 5 hasta, dan boleh lebih lagi.
mengenai sorban yg berbuntut, bahwa Rasul saw pernah memakai sorban
tanpa ada ujung buntutnya, dan Rasul saw pernah memakai sorban yg
berbuntut hingga satu hasta, dan Guru Mulia memadukan dua riwayat itu,
yaitu antara yg panjang buntut sorbannya sehasta, dan yg tidak
berbuntut, maka beliau memakai sorban berbuntut pendek, tidak sepanjang
sehasta buntut sorbannya, dan tidak pula tanpa buntut, demi mendapatkan
pahala keduanya.
mengenai saya, saya lebih senang memakai sorban
yg berbuntut, namun sering terganggu jika menyender di mobil, maka
ujungnya itu tertekan tubuh yg menyender di kursi mobil,
hingga ia
tertarik keras, hingga membuat posisi sorban sedikit berubah, maka
karena itu saya memakai yg tanpa buntut, agar tak ada gangguan lagi saat
duduk di mobil,
namun guru mulia menahan gangguan itu demi cinta
beliau pada sunnah Rasul saw, Insya Allah saya akan mencapai hal itu
jika sudah waktunya
salam rindu tuk anda dan semoga Allah swt
selalu membuat hati kita bersamaan dunia dan akhirat bersama para
shalihin dan Rasul saw
Allah suka keindahan dan dengan keindahan
orang dapt jatuh hati. maksud kata-kata ini bib adalah saya mengamati
pakaian, perlengkapan yang habib pakai maupun habib-habib atau kyai
dilihat sangat indah shg mengingatkan akan Sang Kholiq. yang saya
tanyakan adalah makna yang tersirst dari pakaian& perlengkapan itu
seprti makna lidak/selendang , surban dikepala yang mana saya lihat
habib satu dengan yang lain itu pola surbannya berbeda dan bahkkan
warnanya ada yang hitam..Apakah seorang saya ini juga boleh memakai itu
dalam ibadah kesendirian saya/ibadah dirumah dengan tujuan agar lebih
hadir dlm ibadah dan bertabaruk/berusaha mengikuti apa yang dicintai
para guru.karena kata temen saya yang boleh pakai gituan orang yang
sudah berilmu meskipun kamu pakai dlm kesendirian....
mohon penjelasan dari habib mundzir yang saya muliakan agar saya tidak salh dalam melangkah..
bilamana ada kata-kata saya diatas yang salah & tidak berkenan
dihati habib saya mohon maaf sebesar-besarnya.jazakumullah khoiron
katsiro
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Habib Munzir : Saudaraku yg kumuliakan,
Mengenai pakaian itu memang ada riwayatnya, Rasul saw pernah memakai
jubah yg berwarna, mengenai sorban yg di pundak, itupun sunnah sang Nabi
saw, dan khususnya Imamah (sorban yg dikepala), dan ada beberapa
riwayat sorban Rasul saw, ada riwayat mengatakan berkuncir di belakang
antara kedua pundaknya, riwayat lain sorban beliau saw tak memakau
buntut/kuncir, riwayat lain beliau memakai sorban dg kedua telinga
terlihat, riwayat lain beliau saw memakai sorban dan kedua telinganya
tertutup.
nah.. masing masing boleh memilih, tentunya anda boleh
memakainya, bahkan semua muslim, karena pakaian itu sunnah, maka semua
ummat beliau disunnahkan memakainya, dan tentunya pakaian yg dipakai
sang Nabi saw ini memancarkan aura ilahiyah kepada semua yg melihatnya.
Ana ingin penjelasan tentang makna warna sorban, yg berhak menggunakan
sorban, segala hal yg berkaitan dengan sorban...mohon kesediaan habib
untuk menjelaskannya...!
Habib Munzir : sorban yg anda maksud
adalah yg dikepala atau yg dibahu?, kita bahas yg dikepala, ia adalah
sunnah Rasul saw, demikian yg dibahu.
Rasul saw selalu memakai sorban putih, namun pernah memakai hitam.
semua muslim boleh memakainya karena sunnah Rasul saw
dlm hal ini sorban yg ana maksudkan adalah yg sering dikenakan di bahu,
mohon penjelasan makna warnanya, yg berhak mengenakannya,adakah kisah2
riwayatnya, dan lain sebagainya....
sorban dipundak disebut rida,
Rasul saw selalu memakainya, demikian pula para sahabat
radhiyallahu'anhum, namun sebagian ulama ada yg mengelompokkan bahwa
rida hijau adalah untuk ulama, dan rida merah adalah untuk pengajar yg
belum menjadi ulama besar, dan rida putih untuk santri, dan rida warna
lain adalah untuk umum.
namun adapula yg mengelompokkan bahwa
rida hijau adalah untuk ahlulbait Rasul saw, dan rida merah untuk para
sufi, dan rida putih adalah untuk para ulama,
namun saya mengikuti Guru mulia, tidak membedakan warna rida, yg jelas memakai rida, bisa hijau, atau warna lainnya.
Yang hamba ketahui memakai surban dalam sholat itu sunnah, tapi guru
hamba kurang berkenan kalo santri y memakai surban. Beliau melihat dari
segi tasawuf. Hamba ingin mencintai Rasullullah, cara hamba dengan
mencoba menjalankan sunnah Beliau yang hamba bisa. Hamba takut kalo
hamba melepaskan surban karena guru hamba, bukannya niat hamba kurang
tepat, karena takut kualat dan ilmu saya tidak bermanfaat bukannya
karena ALLOH SWT. Dan hamba mengabaikan sunnah Rasulullah. Tapi bila
hamba tetap memakai surban bukannya itu menjadikan hamba sebagai murid
yang durhaka.
Habib Munzir : sampaikan salam takdhim saya pada
guru anda, dan memakai sorban adalah sunnah Rasul saw, melarang
mengamalkan sunnah adalah hal yg berbahaya dan dosa besar, seluruh
muslimin berhak mengikuti nabinya saw, namun ucapkan dg lemah lembut
jangan sampai beliau tersinggung.
apa hukum mengenakan sorban?,
apakah harus haji dulu?, ataukah harus menuntut ilmu dipesantren dulu
ataukah harus berijazah dl?? dan apa fadhilah mengenakan sorban, gamis,
serta selendang?.
Habib Munzir : mengenai Imamah, rida, dan
Qamis,kesemuanya adalah sunnah Nabi saw, siapapun muslimin boleh
memakainya tanpa syarat apa apa.
dan tentunya keutamaannya adalah sunnah Nabi saw, dan setiap amal sunnah adalah menambah kecintaan Allah swt kepada kita.
yang saya pernah dengar dari teman saya yang lulusan hadromuth, orang
yang menggunakan Imamah itu adalah orang yang sudah mengamalkan kitab
bidayatul hidayah.
Dan ada yang bilang jg bahwa dulu orang yang pakai imamah adalah ulama yang sudah terbukti bahwa dia alim, akhlak, dll...
tidak demikian, itu adalah aturan sebagai anjuran penyemangat saja di
Tarim agar para pemuda berlomba menghafal bidayatul hidayah, namun
intern di Tarim saja dimasa itu.
dan memakai imamah adalah sunnah, boleh dipakai setiap muslim, demikian dijelaskan oleh Guru Mulia kita.
Habib yg sy cintai,kita tahu bahwa memakai sorban merupakan sunah Rasul
saw,yg saya tanyakan adalah dimana Rasulullah meletakkan sorban
tersebut,apakah di pundak kanan atau pundak kiri?sorban warna apa yg
paling disukai Rasul saw?
seandainya tidak ada hadist yg menjelaskan
hal tersebut,mungkin habib bisa menjelaskan dari mimpi yg sering habib
alami bersama Rasulullah saw.
Habib Munzir : beliau saw menggunakannya di kanan, sebagaimana beliau selalu menyukai yg kanan daripada yg kiri.
dan warna yg paling beliau saw sukai adalah putih, namun ada riwayat bahwa beliau saw memakai hijau saw.
1 .Apakah hadist yag menguatkan kita apabila kita memakai sorban dan
apabila ada seseorang menanyakan "Kenapa anda menggunakan Sorban?"
2 .Apakah disaat Habib menggunakan Sorban ada doa-doa tertentu?
Habib Munzir : 1 .sorban / Imamah, adalah sunnah Rasul saw, dan Rasul
saw bersabda : perbedaan antara kita dengan musyrikin adalah Imamah
diatas kopyah/peci (Mustadrak ala shahihain hadits no.5903).
maksudnya bahwa muslimin mempunyai ciri khas yg tak dimiliki orang2
msuyrikin, yaitu sorban yg dilipatkan pada peci. maka jelaslah bahwa
Rasul saw sangat menginginkan nummatnya saw memakai ini.
bila
seseorang bertanya mengapa anda menggunakan sorban, katakan padanya
karena sunnah, dan sunnah sudah mulai asing di hadapan muslimin sendiri,
maka wajib kita mengenalkannya pada masyarakat,
jangan tertipu
dg ucapan : kamu belum pantas pakai sorban!, ini ucapan orang bodoh yg
menentang sunnah, orang yg belum pantas pakai sorban hanyalah orang non
muslim, dan semua muslim sudah pantas pakai sorban, bila belum mau maka
tak apa, namun haram seseorang melarang muslim beramal sunnah.
2.
ada doa diantaranya shalawat, ayatul kursiy dan doa doa apa saja yg
kita inginkan, namun yg penting adalah niat, yaitu niat untuk
membangkitkan sunnah Rasul saw.
Bagaimanakah adab memekai SORBAN?dan apakah sama hukumnya memakai sorban antara orang yg sudah pergi haji dgn yang belum?
Habib Munzir : mengenai sorban ini merupakan hal yg sunnah dipakai oleh
setiap muslim, tidak mesti menanti haji, atau ulama, atau lainnya,
selama ia seorang muslim maka ia berhak memakai sunnah Nabinya saw,
namun adab adab menggunakannya banyak teriwayatkan, diantaranya bahwa
para ulama tak memakainya kecuali dalam keadaan wudhu, dan seyogyanya
kita lebih menjaga sikap agar lebih berakhlak saat menggunakannya,
misalnya mereka yg masih merokok, maka selayaknya ia tidak memakai
sorban saat merokok,
dan guru saya, tak menggunakan sorban saat
masuk ke toilet, beliau membukanya saat ingin masuk toilet, dan
diajarkan pula saat saya masih nyantri dengan beliau bahwa sebaiknya
seseorang menggunakan sorban setelah hafal kitab bidayatulhidayah, namun
tidak menjadi larangan bila siapapun ingin menggunakan sorban karena
itu adalah sunnah, dan masih banyak lagi adab adab mulia yg sepantasnya
dilakukan saat kita menggunakannya.
Habib Munzir yang saya
cintai, saya mau menanyakan tentang fadilah memakai sorban dan imamah
diwaktu solat. mengapa saya lebih sering melihat para habaib dan kiai
meletakkan sorbannya di pundak sebelah kiri daripada sebelah kanan.
terimakasih banyak atas jawabannya.
Habib Munzir : mengenai
penggunaan Imamah dan Rida (sorban yg di bahu) adalah Sunnah Rasul saw,
dan setiap sunnah Rasul saw yg digunakan dalam kehidupan kita akan
menambah keberkahan dan pahala, dan asesoris sunnah yg kita gunakan
dalam ibadah, sholat misalnya, akan menambah kesempurnaan ibadah
tersebut dengan berpuluh puluh kal lipat, bagaimana tidak?, sedangkan
penggunaan siwak disaat shalat melipat gandakan shalat kita 70 kali
lipat, shalat yg dilakukan dengan jamaah dilipat gandakan 27 kali lipat
dan 27 kali lipatnya ini lebih mulia dari 70 kali lipat pahala siwak,
demikian pula penggunaan Imamah dan Rida tentunya, akan membuat pahala ibadah kita berpuluh kali lipat lebih sempurna.
mengenai penggunaan rida di bahu adalah sunnah Rasul saw, namun ada
beberapa riwayat mengenai hal itu, Rasul saw memakainya di kanan, Rasul
saw memakainya dilipatkan di kiri dan kanan (seperti saat shalat
gerhana) , dan Rasul saw selalu menyukai sebelah kanan dari kirinya, dan
mengenai penggunaannya di kiri saya belum pernah mendengar riwayatnya,
mungkin ada namun saya belum mengetahuinya, dan hal itu sering dipakai
oleh para habaib dan kyai,
guru mulia alhafidz almusnid alhabib umar bin hafidz memakai sorban hingga bertingkat apakah ada makna'a....?
Habib Munzir : Guru Mulia Habib Umar bin Hafidhsorban hukumnya sunnah,
semua muslim boleh memakainya, namun sebagian ulama kita menjadikan
sorbannya lebih besar sebagai tanda bahwa ia siap ditanya dan memberi
kejelasan atas hukum dan syariah, semakin besar sorbabnnya maka semakin
luas ilmunya.
Guru Mulia membolehkan kita memakai sorban
sepanjang 5 hasta, jika sudah menjadi guru atau pimpinan pesantren atau
pemuka agama boleh ditambah.
namun tentunya tidak ada dari kita berani memakai sorban sebesar beliau saw yg sudah merupakan samudra bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar